Di dalam menjalin hubungan, kita memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan bahwa kita menyayangi pasangan. Dalam proses penyampaiannya, tak pelak terkadang kita menjadi di luar karakter keseharian, hanya demi si dia bisa memahami apa yang kamu rasakan. Tapi, kamu juga harus tahu, ada beberapa sikap yang seringkali dianggap wajar, namun malah menghancurkan hubungan itu sendiri. Cepat atau lambat. Sudahkah kamu tahu apa saja sikap yang membahayakan stabilitas hubungan kamu dan si dia?
1. Tidak Berbicara Kepada Pasangan (Silent Treatment)
Sikap ini dianggap merupakan langkah ampuh untuk membuat pasangan kamu sadar bahwa ada sesuatu yang salah di dalam hubungan kalian. Padahal, tanpa komunikasi yang jelas, pasangan kamu tidak akan bisa memahami apa yang terjadi di antara kalian berdua. Komunikasi sangat penting dalam hubungan apapun. Ketika kamu tiba-tiba bersikap diam, dan berharap pasangan bisa memahami sesuatu yang salah, kamu secara otomatis membahayakan stabilitas hubungan kalian. Akan banyak tanda tanya di benak pasangan kamu. Tapi, tidak ada satupun jawaban pasti yang bisa dia tentukan. Hal ini sangat melelahkan dan menyiksa mental dan perasaan. Menebak-nebak dalam ketidakpastian. Penyiksaan mental dan emosional tidak lebih jahat dari siksaan fisik. Jangan heran jika kemudian si dia menyerah untuk mau berusaha memahami kamu.
2. Menghindari Konflik atau Masalah
Hubungan mana yang tidak ada masalah? Setiap hubungan pasti ada dilema dan permasalahannya tersendiri. Tergantung kamu dan pasangan bagaimana menyikapinya. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan agar setiap permasalahan atau konflik yang timbul bisa terselesaikan atau setidaknya mereda. Misalnya, berbicara empat mata dengan pasangan, meredakan emosi sejenak untuk kemudian menyusun kata-kata dan tindakan yang lebih terukur dan masih banyak lagi. Hanya saja, ketika kamu memilih untuk lari dari sebuah masalah atau menghindari pasangan ketika masalah atau konflik muncul tanpa bersedia membicarakannya untuk mencapai solusi, juga bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Menghindarinya, hanya akan membentuk bom waktu yang dampaknya bisa jauh lebih destruktif di masa yang akan datang. Hadapi dengan tenang, maka opsi atau langkah terbaik bisa tercapai.
3. Melibatkan Orang Lain Dalam Penyelesaian Masalah
Mendengar pendapat orang lain sesekali untuk hubungan kamu dan si dia mungkin memang baik. Hanya saja, jangan sampai kamu jadi bergantung seutuhnya kepada pendapat orang lain hanya karena hal tersebut dianggap efektif. Kamu dan pasangan butuh ruang untuk sama-sama ekspresif dan mencapai solusi terbaik yang cocok bagi permasalahan yang muncul. Melibatkan orang lain dalam jangka panjang, bahkan keluarga sekalipun bukan hal yang baik. Kamu akan terus bias dalam mengambil keputusan dan menjadi subyektif. Cepat atau lambat hal tersebut hanya akan menggerogoti hubungan kalian dari luar. Kalian pun akan sulit untuk benar-benar memahami posisi masing-masing.
4. Mengambil Keputusan Tanpa Melibatkan Pasangan
Selalu ada excuse (alasan) untuk mengambil keputusan sepihak di dalam suatu hubungan. Salah satunya, membuat keputusan sepihak atas dasar ‘niat baik’. Padahal, jika kamu dan si dia sudah berada dalam hubungan khusus, semua kepentingan kalian akan berkaitan dengan satu sama lain. Misal, keputusan finansial, untuk membeli kendaraan misalnya. Walaupun pembelaannya kamu menggunakan uang sendiri, tapi, tetap saja tanggung jawabnya merupakan tanggung jawab berdua pada akhirnya. Selalu saja ada berbagai variabel tidak terduga yang berkemungkinan muncul di sepanjang perjalanan hubungan kamu dan dia. Bukan tidak mungkin keputusan sepihak pada akhirnya akan menjadi beban bagi kedua belah pada akhirnya. Menormalkan mengambil keputusan sepihak ini hanya akan menimbulkan kesalahpaman dan perseberangan pendapat yang tiada akhir.
5. Selalu Mengeluh
Membangun pembicaraan berkualitas dengan pasangan sangat penting untuk dilakukan. Ketika dia sudah menjadi pasangan kamu, kamu juga harus paham bahwa dia tidak akan selalu 100% dalam kondisi mood yang baik. Atau berada dalam kondisi personal yang stabil. Mengutarakan pendapat dan uneg-uneg kamu kepada pasangan memang baik. Tapi, selalu mengeluh padanya tanpa ada usaha untuk memperbaiki juga tidak baik. Ingat, dia juga memiliki masalah tersendiri. Konsep menjalin sebuah hubungan yang baik adalah soal berbagi. Hanya saja, usahakan juga untuk memposisikan diri kamu di posisi pasangan. Apakah kamu mau mendengar keluhan saja setiap harinya? Padahal, kamu juga menghadapi permasalahan lain di luar rumah?
Banyak lagi sikap-sikap yang dianggap normal, padahal bisa menjurus tidak sehat bagi kelangsungan hubungan kamu dan pasangan. Kuncinya, belajarlah untuk memahami ketimbang menuntut. Ketika kamu memahami, tidak akan sulit untuk mencapai pemecahan masalah dengan kepala dingin. Ambil waktu kamu untuk berfikir jernih.
Produced by NewTarot Indonesia.
Discussion about this post